Terkini.id, Gowa – Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Dakwah Wal Irsyad (STAI-DDI) Makassar dan Akademi Tunas Cendekia Indonesia menggelar Dialog dengan menghadirkan 8 pimpinan perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI)
Kedelapan pimpinan perguruan tinggi keagamaan Islam ini berbicara tentang tema “Transformasi Pendidikan Tinggi Islam di Tengah Pandemi Covid-19” yang digelar pada Senin, 10 Agustus 2020. Diantara panel adalah Rektor IAIN Sorong, Dr. Hamzah.
Begitu juga dengan Rektor IAI Al Amanah Jeneponto Dr. Ida Maiyanti A. Rajamuddin, Rektor IAIN Kendari Prof Dr. Faizah Binti Awad, Ketua STAI DDI Pinrang Dr. Mardiah dan Rektor IAIN Gorontalo Dr. Lahaji.
Rektor IAIN Kendari, Prof. Faizah Binti Awad, mengemukakan pelbagai dan ragam kebijakan perguruan tinggi di tengah pandemi. Demikian pula, IAIN Kendari yang melakukan pelbagai terobosan sehingga bisa menghadapi badai pandemi.
Webinar yang dipandu Dosen STAI-DDI Makassar Muh. Arsyam M.Pd juga menghadirkan pembicara Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Hamdan Juhannis, dan Ketua STAI Al Furqan Makassar Dr. Sitti Habibah.
Selaku tuan rumah, Ketua STAI DDI Makassar Drs. KH. Alwi Nawawi dalam sambutannya berharap seminar daring ini dapat menjadi ruang sharing antara pimpinan PTKI dalam menyelenggaraan pendidikan di masa pagebluk Covid-19.
“Kita harap dari diskusi ini dapat menjadi ruang pertukaran gagasan dan sesuai masing-masing kampus dalam mengembangkan sistem pembelajaran yang relevan dengan kondisi zaman saat ini,” ujar Kiyai Alwi Nawawi.
Sementara, para pembicara pada webinar ini secara umum lebih banyak menyinggung soal kebijakan pemotongan uang kuliah tunggal (UKT) yang masih menimbulkan pro-kontra di kalangan mahasiswa.
Para pimpinan PTKI berpendapat, pengurangan biaya perkuliahan hingga 10 persen dianggap rasional, khususnya kampus swasta yang harus mencari sumber pendanaan lain agar aktivitas akademik tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19.
Sementara itu, Ismail Suardi Wekke, Direktur Program Akademi Tunas Cendekia Indonesia MASIKA ICMI, menyampaikan bahwa dialog ini dalam rangka penyatuan persepsi para pimpinan perguruan tinggi terkait transformasi PTKI.
“Sekaligus sebagai awalan untuk mendorong wujudnya kerjasama antar perguruan tinggi di Kawasan Timur Indonesia,” tutup Ismail yang juga dosen IAIN Sorong.