Terkini.id,gowa – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar melakukan aksi demonstrasi di depan kampus UIN Alauddin Makassar. Jumat 11 Desember 2020
Adil Imam selaku ketua DEMA FTK sekaligus Jendral Lapangan dalam aksi itu mengenjelaskan bahwa aksi tersebut dilaksanakan terkait dengan insiden pelemparan pengurus lembaga kemahasiswaan FTK oleh Wakil Dekan III FTK yang dipandang sebagai tindakan amoral yang dilakukan oleh seorang pimpinan fakultas dikampus peradaban.
“Aksi ini bentuk unjukrasa atas perlakuan wakil dekan III FTK yang melempar pengurus lembaga kemahasiswaan dan menyebabkan salah satu ketua lembaga mengalami cedera ringan” ungkapnya.
Untuk utu pun ia kemudian menuntut agar pimpinan FTK UINAM dalam hal ini Dekan dan Wakil Dekan III untuk mundur dari jabatannya karena sudah tidak lagi mencerminkan sifat seorang pemimpin yang harusnya mengayomi dan menjadi problem solver namun ternyata tidak mampu melaksanakan hal tersebut.
“Kami menuntut dekan dan wakil dekan III agar mundur dari jabatannya karena sudah tidak mampu lagi mengemban amanah sebagai seorang pemimpin” tuntunya.
- Warga Meminta Pilkades Pattiro Sompe Khususnya Di TPS 5 Diulang
- ASPEKSINDO Gelar Sosialisasi Program Kedaireka
- Banyak Atlet Berprestasi, Ketua GBNN Sulsel Minta Gubernur dan Walikota Berikan Bonus Lebih Besar
- GBNN Sulsel Yakin Makassar Dominasi Raihan Medali Emas di Porprov 2022
- Aisyiyah di Camba, Partisipasi Perempuan Dalam Pendidikan dan Kesehatan
Menurut salah seorang massa aksi yakni Randi Al-fitrah bahwa sebenarnya aksi ini akan dilakukan didepan fakultas Tarbiyah itu sendiri namun karena tiba-tiba kampus menutup gerbang dan melarang mahasiswa masuk tanpa alasan yang jelas. Maka aksi tersebut di alihkan ke depan pintu gerbang kampus.
“Harusnya kami aksi didepan fakultas namun kampus tiba-tiba saja tutup tanpa a pemberitahuan dan alasan yang jelas yang melarang kami untuk masuk. Namun ada sebagian orang yang kemudian di berikan izin. Ini juga salah satu hal yang membingungkan dan patut untuk di pertanyakan kepada pimpinan” tambahnya.
“Aksi ini juga akan terus berlanjut hingga tuntutan kami dapat dipenuhi karena pimpinan FTK saat ini sudah kehilangan hati nurani dan juga kehilangan wajah sebagai pemimpin. Olehnya lebih baik mundur saja” Tegasnya.