Terkini.id, Gowa – Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman saat membuka kegiatan Dialog Publik, Selasa, 27 Juli 2021.
“Dalam dialog publik ini saya sangat berterima kasih kepada LPPM STIE AMKOP untuk membahas tugas dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sulsel dalam aksi global untuk mengurangi kemiskian, mengurangi kesenjangan dan perlindugan lingkungan khususnya di lapisan masyarakat Sulsel,” ucapnya.
Acara terselenggara secara virtual, sementara para panelis bergabung melalui luring di Hotel Dalton, Makassar, dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Gubernur Sulsel mengapresiasi pembahasan tersebut dan mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi hal yang sangat strategis untuk kemajuan Sulawesi Selatan.
“Demikian pula kesejahteraan ekonomi dengan berlandaskan kebijakan berkeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan”, kata Andi Sudirman Sulaiman sekaligus membuka acara secara resmi.
- Kabar Gembira! Demi mengoptimalkan layanan, BSI Gowa hadirkan layanan Weekend Banking
- Warga Meminta Pilkades Pattiro Sompe Khususnya Di TPS 5 Diulang
- ASPEKSINDO Gelar Sosialisasi Program Kedaireka
- Banyak Atlet Berprestasi, Ketua GBNN Sulsel Minta Gubernur dan Walikota Berikan Bonus Lebih Besar
- GBNN Sulsel Yakin Makassar Dominasi Raihan Medali Emas di Porprov 2022
Sebagai Keynote Speaker turut hadir Hery Susanto, M.Si., Komisioner Ombudsman RI. Sementara itu, turut dihadiri pula Juru Bicara Makassar recover, Dr. Natsar Desi, saat ini juga adalah dosen pascasarjana Universitas Fajar, Makassar.
Acara tersebut juga menghadirkan secara virtual panel yang dipandu Dr. Ismail Suardi Wekke, direktur program Asosiasi Dosen Insan Cita Indonesia.
Asosiasi Dosen Insan Cita Indonesia merupakan perkumpulan profesi yang menghimpun dosen untuk bersama-sama dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.
Panelis terdiri atas PT Pertamina, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Selatan, dan juga dari Ombudsman RI.
Ismail mengemukakan bahwa pelaksanaan acara ini sepenuhnya merupakan ikhtiar untuk menjadikan sinergi ombudsman dengan pelbagai elemen masyarakat termasuk dosen dalam rangka turut dalam mengupayakan kemajuan Indonesia kita.
“Tak akan ada kemajuan tanpa kolaborasi. Untuk itu, perlu adanya sinergitas dan juga kemauan bersama yang pada gilirannya akan wujud kemajuan bersama,” pungkas Ismail.